Rabu, 13 April 2011

CARA MENCAPAI TAKWA

“Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yg tiada disangka-sangkanya.”
 
       Takwa selalu di pupuk dengan muroqobatullah:merasa takut terhadap murka dan azabnya,dan selalau berharap limpahan karunia dan maghfirahnya.
sebagian ulama lain mendefinisikan takwa dengan mencegah diri dari adzab Alloh dengan membuat amal sholeh dan takut kepadanya di kala sepi atau terang-terangan.
Dalam satu riwayat yang shahih di sebutkan bahwa Umar bin Khataab radhiyallahu 'anhu bertanya kepada ubai bin Ka'ab tentang taqwa.Ubai radhiyallahu'anhu menjawab.
                ''Bukankah anda pernah melewati jalan yang penuh duri?''
''ya''.jawab umar
''apakah yang anda lakukan saat ini ?''                 
''saya bersiap-siap dan berjalan dengan hati-hati''
''itulah takwa'',
CARA MENCAPAI JALAN TAKWA
  • A.Mu'ahadah(Mengingat Perjanjian)
Firman Alloh yang maha tinggi
''dan tepatilah  perjanjian denggan Alloah apabila kamu berjanji....''(An-nahl [16]:91)
Cara mu'ahadah.
hendaklah kita semua bagi seseorang mukmin/mukminat berkhalawat(menyendiri) antara dia dan Allah untuk mengintropeksi diri seraya mengatakan kepada dirinya''wahai jiwa ku, sesungguhnya kamu telah berjanji-kepada Rabbmu setiap hari di saat kamu berdiri membaca

اِیَّاکَ نَعۡبُدُ وَ اِیَّاکَ نَسۡتَعِیۡنُ                  
 ''Hanya kepada engkau kami beribadah dan hanya kepada engkau kami memohon pertolongan(Al-fatihah[1]:5)
 B.Muroqobah (Merasakan Kesertaan Allah)
   Muroqobah ialah: merasakan keagungan Allah Azza wa jalla di setiap waktu dan keadaan serta merasakan kebersamaannya di kala sepi atau ramai.
cara muroqobah
sebelum memulai sesuatu pekerjaan dan di saat mengerjakannya,hendaklah bagi kaum mukmin memeriksa dirinya.. apakah setiap gerak dalam melaksanakan amal dan ketaatannya dimaksudkan untuk kepentingan peribadi dan mencari popularitas,ataukah karna dorongan ridha Allah dan menghendaki pahalanya?
jika benar-benar karena ridha Allah,maka ia akan melaksanakannya kendatipun hawa nafsunya tidak setuju dan ingin meninggalkannya.kemudian ia menguatkan niat dan tekad untuk melangsungkan ketaatan kepadanya dengan ke ikhlasan sepenuhnya dan semata -mata demi mencari ridha Allah.

Macam-macam Muroqobah
      Ada beberapa macan muroqobah:
  • Muroqobah dalam melaksanakan ketaatan adalah dengan ikhlas kepadanya
  • Muroqobah dalam kemaksiatan adalah dengan taubat ,penyesalan dan meninggalkannya secara total
  • Muroqobah dalam hal-hal mubah adalah dengan menjaga adab- adab terhadap Allah dan bersyukur atas segala nikmatnya
  • Muroqobah dalam musibah adalah dengan ridha kepada ketentuan Allah serta memohon perolongan -nya dengan penuh kesabaran.                      
Sifat Orang Yang Bertakwa
(QS. Al-baqarah[2]:2-5) 

ذٰلِکَ الۡکِتٰبُ لَا رَیۡبَ ۚۖۛ فِیۡہِ ۚۛ ہُدًی لِّلۡمُتَّقِیۡنَ ۙ﴿۲﴾

الَّذِیۡنَ یُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡغَیۡبِ وَ یُقِیۡمُوۡنَ الصَّلٰوۃَ وَ مِمَّا رَزَقۡنٰہُمۡ یُنۡفِقُوۡنَ ۙ﴿۳﴾

وَ الَّذِیۡنَ یُؤۡمِنُوۡنَ بِمَاۤ اُنۡزِلَ اِلَیۡکَ وَ مَاۤ اُنۡزِلَ مِنۡ قَبۡلِکَ ۚ وَ بِالۡاٰخِرَۃِ ہُمۡ یُوۡقِنُوۡنَ ؕ﴿۴﴾

اُولٰٓئِکَ عَلٰی ہُدًی مِّنۡ رَّبِّہِمۡ ٭ وَ اُولٰٓئِکَ ہُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ ﴿۵﴾
“Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk/hudaa bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rizki yang Kami anugrahkan kepada mereka.           dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.”